WARNA BINTANG


                              Mengapa Warna Bintang Berbeda-beda? - IlmuGeografi.com

By. M. MuzayyinulW (170204008)

Bintang merupakan salah satu dari benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Pancaran cahaya bintang sedikit mirip dengan nyala bara api unggun. Bintang yang berwarna merah lebih dingin (bersuhu lebih rendah) daripada bintang yang berwarna biru, sama halnya dengan api yang barada di Bumi, api yang berwarna merah memiliki suhu yang lebih rendah juga daripada yang api berwarna biru. Hanya dengan meneliti warna dari cahaya yang berasal dari bintang dan menerapkan sedikit perhitungan fisika memungkinkan para ilmuwan untuk dapat memperkirakan suhu permukaan dari bintang.

Pada akhir abad ke-19, para astronom di Universitas Harvard mencoba mengembangkan sebuah sistem untuk mengklasifikasikan bintang-bintang tidak sesuai dengan warna, namun dengan kekuatan gas hidrogen menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Seiring dengan para astronom dan para fisikawan belajar lebih banyak tentang struktur atom dan spectrum cahaya dari bintang, mereka menemukan bahwa sistem klasifikasi Harvard telah menggambarkan suhu atmosfer bintang.

Mereka mengklasifikasikan kelas bintang menjadi bintang kelas O,B,A,F,G,K dan M. Seiring waktu mereka menemukan bahwa bintang tipe O memang lebih panas daripada bintang tipe B, dan bintang tipe B lebih panas daripada bintang tipe A, dan begitu seterusnya sampai tipe M (paling dingin). Mereka juga mengonfirmasi bahwa bintang paling panas berwarna biru dan bintang bersuhu menengah berwarna putih, sementara bintang dingin berwarna merah.

Warna yang dihasilkan bintang-bintang tersebut disebabkan oleh suhu permukaan yang ada pada setiap bintang. Sehingga jika diurutkan berdasarkan warna  dimulai dari warna merah, kuning, putih hingga biru, masing-masing mempunyai suhu sekitar 3.000, 4.000, 6.000, >8.000 dan 20.000 – 50.000 derajat kelvin. Sedangkan matahari yang menjadi pusat tata surya dan juga menjadi bintang memancarkan warna yang berwarna kuning yang artinya memiliki suhu sekitar 6.000 derajat kelvin.

Selain itu juga, cahaya yang dipancarkan oleh bintang tergantung dari warna panjang gelombang elegtromagnetik yang sangat dipengaruhi oleh suhu permukaan dari bintang. Sebagai contoh, bintang yang memancarkan warna biru itu berarti memiliki panjang gelombang yang pendek dan suhu yang sangat tinggi, sedangkan warna lain seperti merah, kuning dan lainnya memiliki panjang gelombang yang panjang dan suhu yang tidak terlalu panas.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon