Komposisi Kimia Bintang

                              Bintang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

By. Abdul Razis (170204025)

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). 

Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energimelalui reaksi fusi nuklir.

Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Sentaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

Komposisi kimia bintang Saat terbentuk, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti massanya terdiri dari sekitar 71% hidrogen dan 27% helium, dan sisanya sedikit unsur-unsur yang lebih berat.
Kimia bintang adalah studi tentang komposisi kimia objek astronomi; dibintangi secara khusus, karenanya dinamakan kimia bintang.

Pentingnya komposisi kimia bintang adalah pertanyaan terbuka pada titik ini. Beberapa penelitian menegaskan bahwa kelimpahan unsur-unsur tertentu yang lebih besar (seperti karbon, natrium, silikon, dan magnesium) dalam massa bintang diperlukan untuk tata surya bagian dalam sebuah bintang agar dapat dihuni selama periode waktu yang lama. 

Hipotesisnya adalah bahwa "kelimpahan unsur-unsur ini membuat bintang menjadi lebih dingin dan menyebabkannya berevolusi lebih lambat, sehingga memberi planet-planet di zona layak huni lebih banyak waktu untuk mengembangkan kehidupan seperti yang kita kenal." Kelimpahan oksigen bintang juga tampaknya sangat penting untuk lamanya waktu planet baru yang dikembangkan ada di zona layak huni di sekitar bintang inangnya.

Para peneliti mendalilkan bahwa jika matahari kita memiliki oksigen yang berlimpah, Bumi akan berhenti "hidup" di zona layak huni satu miliar tahun yang lalu, jauh sebelum organisme kompleks memiliki kesempatan untuk berevolusi. 

Penelitian lain sedang atau telah dilakukan di berbagai bidang yang berkaitan dengan sifat kimiawi bintang. Pembentukan bintang sangat menarik. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 menyajikan pengamatan spektroskopi dari apa yang disebut "objek bintang muda" yang dilihat di Awan Magellan Besar dengan Spitzer Space Telescope .Penelitian ini menunjukkan bahwa air, atau, lebih khusus, es, memainkan peran besar dalam pembentukan bintang-bintang akhirnya 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon