By. Sahadatina Hindun (170204011)
Dalam
astronomi, klasifikasi bintang adalah pengklasifikasian bintang-bintang
berdasarkan kuat beberapa garis serapan pada pola spectrum dan besarnya
luminositas. Kuat garis serapan, khususnya garis-garis serapan atom hydrogen,
diperoleh dari analisis pola spectrum bintang yang didapatkan dari pengamatan
spektroskopi.
Pengklasifikasian
bintang dilakukan di Observatorium
Harvard oleh asisten-asisten Edward Charles Pickering, seorang tokoh
yang mempelajari spectrum bintang secara fotografi dengan prisma objektif.
Kemudian 400.000 bintang didaftarkan ke dalam catalog Henry Draper (dinamai menurut sang printis penilitian spektroskopi
fotografi Amerika, Henry Draper).
Penggolongan bintang-bintang
tersebut diurutkan menjadi O,B,A,F,G,K,M, untuk mengingat penggolongan ini
biasanya digunakan kalimat “Oh Be
A Fine Girl Kiss Me”. Bintang-bintang kelas O,B dan A
sering kali disebut sebagai kelas awal, sementara K dan M di akhir, tetapi kemudian
berkembang teori bahwa bintang mengawali hidup mereka sebagai bintang “kelas
awal” yang sangat panas dan secara gradual mendingin menjadi bintang “kelas
akhir”.
Klasifikasi
bintang kelas awal (O dan B)
Kelas O
Bintang kelas O adalah bintang yang
paling panas, tempratur permukaannya lebih dari 25.000 Kelvin. Bintang deret
utama kelas O merupakan bintang yang tampak paling biru, walaupun sebenarnya
kebanyakan energinya dipancarkan pada panjang gelombang ungu dan ultra ungu.
Bintang yang terkenal dari kelas ini adalah Zetta Puppis.
Zetta
Puppis adalah salah satu bintang terpanas dan
paling bercahaya yang terlihat oleh mata telanjang. Ini adalah salah satu dari
beberapa bintang kelas O dan salah satu bintang paling dekat dengan bumi. Disebut juga dengan
supergiant biru, salah satu bintang paling terang di bima sakti . secara visual
lebih dari 10.000 kali lebih terang dari matahari , tapi suhunya yang tinggi
berarti bahwa sebagian besar radiasi berada di ultraviolet dan luminositas
bolomatrixnya lebih dari 500.000 kali matahari.
Dalam pola spektrumnya garis-garis
serapan terkuat berasal dari atom Helium yang terionisasi 1 kali (He ll) dan
Karbon yang terionisasi 2 kali (C lll). Garis-garis serapan lain juga terlihat,
diantaranya ion-ion oksigen, nitrogen dan silicon. Garis-garis Balmer Hidrogen
tidak tampak karena hamper seluruh atom hydrogen berada dalam keadaan
terionisasi.
Karena Zetta Puppis merupakan
bintang yang paling terang diantara bintang deret utama lainnya, maka tidak
sulit untuk menemukannya karena bintang dari kelas O ini bersinar dengan 1 juta
kali energi yang dihasilkan oleh matahari.
Kelas B
Bintang kelas B adalah bintang yang
cukup panas dengan tempratur permukaan antara 11.000-25.000 Kelvin dan berwarna
putih biru. Dalam pola spektrumnya garis-garis serapan terkuat berasal dari
atom Helium yang netral. Garis-garis Balmer untuk Hidrogen tampak lebih kuat
dibandingkan bintang kelas O. Diantaranya bintang yang paling terang dari kelas
B adalah Rigel dan Spica.
Rigel adalah
bintang paling terang di rasi bintang orion dan bintang paling terang ketujuh
dilangit malam, dengan magnitudo visual
0.18. meskipun memiliki persamaan Bayer “beta”, Rigel hampir selalu lebih
terang daripada Alpha Orions
(Betelgeuse). Bintang Rigel cukup mudah dikenali karena ia begitu
terang dan memiliki warna putih kebiruan
yang khas, bintang ini terletak di sudut atas sebelah kanan (untuk pengamat di
Indonesia) pada rasi bintang Orion.
Bintang Rigel memiliki cahaya 40.000
kali lebih terang dari matahari. Menghitung semua radiasi (tidak hanya cahaya
tampak, tapi inframerah, ultraviolet dan sebagainya), radiasi dari rigel 66.000
kali lebih kuat dari radiasi matahari. Dengan energi yang sangat besar
tersebut, Rigel hanya memiliki massa 17 kali massa matahari dan 70 kali lebih
lebar diameternya dari matahari. Bintang dari kelas spektrum B ini mempunyai suhu 12.100 Kelvin
dan luminositas (bolometrik) sebesar 1, 20.
Spica
adalah bintang biner yang terletak
sekitar 250 tahun cahaya di rasi bintang Virgo, dua bintang yang begitu dekat
sehingga satu orbit hanya membutuhkan waktu 14 hari. Komponen bintang panas
Spica, dengan suhu 20.000 hingga 25.000 Kelvin, memantulkan cahaya hanya
beberapa persen dari cahaya yang diterima tetapi sinarnya dapat dengan mudah dilihat
karena sangat terpolarisasi.
Bintang raksasa biru ini merupakan
bintang variable dari tipe Beta Cephei dan merupakan bintang terterang ke-15 di
langit malam. Spica mempunyai magnitudo sebesar 1.04 dan Luminositas 12,100,
bintang dari kelas spectrum B ini memiliki warna yang sama dengan Rigel yaitu
putih kebiruan.