Asterisme berasal dari bahasa Yunani
‘asterimos’ atau ‘asterizen’ yang memiliki arti ‘sebuah pola dari kumpulan
bintang’ yang biasanya dapat dilihat di malam hari. Kata ‘asterism’ erat
berkaitan dengan astronomi. Seperti awal mula terbentuknya konsep untuk koleksi
busana siap pakai ini diawali dengan ketertarikan pada benda-benda langit
seperti bintang, gugus bintang, planet, komet, nebula, galaksi) dan fenomena alam
(radiasi latar belakang kosmik). Dalam ilmu astronomi juga terdapat ilmu
mengenai astronomi bintang yang mempelajari secara pokok sisi dari benda
langit, seperti asal usul, sifat, meteorologi, dan gerak.
Selama manusia hidup
bentuk bintang tidak pernah berubah atau adanya perubahan pun hanya berupa
terbit dan terbenam. Ketika melihat samudera bintang, akan terlihat
bintang-bintang yang sama seperti yang telah dilihat oleh leluhur atau secara
global telah dilihat oleh manusia sejak ribuan tahun lalu. Secara kasat mata,
sesungguhnya bintang-bintang seolah terlihat seperti tidak memiliki pola
tertentu, hanya berupa tebaran bintang di langit. namun kemudian manusia pada
masa lampau memberi nama pada setiap bintang sesuai dengan imajinasi yang
tergambar oleh mereka. Pola-pola tersebut kemudian dikenal sebagai ‘rasi bintang’.
Dari imajinasi mereka kemudian muncul nama-nama rasi bintang yang sampai saat
ini dikenal baik tergantung sebutan tiap wilayah atau pun nama rasi bintang
secara universal.Bagi masyarakat Indonesia, sebenarnya nenek moyang masyarakat
Indonesia tidak hanya meninggalkan ilmu pengetahuan mengenai nama-nama serta
bentuk dari rasi bintang saja, namun juga ada kegunaan dari beberapa rasi
bintang yang juga ditinggalkan oleh nenek moyang untuk dipakai oleh generasi
selanjutnya. Pada zaman dahulu mata pencaharian nenek moyang Bangsa Indoensia
adalah petani dan pelaut. Seperti yang telah diketahui bahwa pada zaman dahulu
tidak semudah masa kini. Untuk mendukung mata pencaharian mereka, nenek moyang
Bangsa Indonesia bergantung pada tanda-tanda alam, seperti halnya menentukan
waktu memulai bercocok tanam, arah berlayar, dan banyak lagi.
Adapun empat
rasi bintang yang kemudian ditetapkan sebagai penanda arah mata angin untuk
kemudahan navigasi baik di darat mau pun laut pada saat malam hari. Koleksibusana“Asterism”
mengangkat keunikan dari susunan rasi bintang yang diimajinasikan oleh para leluhur,
khususnya bentuk dari ke empat rasi bintang yang digunakan sebagai penunjuk
arah mata angin di Indoensia. Bentuk-bentuk dari hasil imajinasi tersebut yang
kemudian dituangkan ke dalam busana yang modern dengan tetap mempertahankan
bentuk dan makna dari ke empat rasi bintang.
Asterisme : kumpulan bintang di langit yang membentuk pola tertentu.
Sebuah asterisme bisa saja merupakan bagian dari sebuah rasi (misalnya bintang
tujuh di rasi Ursa Major dan Ursa Minor) atau gabungan dari beberapa bintang di
berbagai rasi (misalnya segitiga musim panas yang
terdiri dari bintang Vega, Deneb, dan Altair).